Simpulan : Vitamin D yang diaktifkan oleh paparan sinar matahari sangat bermanfaat sebagai proteksi berbagai penyakit termasuk juga pada COVID-19, walaupun efektifitasnya masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Penelitian pada bayi yang diberi paparan 3 kali seminggu 5 menit pada jam 10.00-14.00, dengan paparan 50% area tubuh selama 2 bulan, mendapatkan kenaikan 25(OH)D sebesar 8,9 ng/mL. Paparan sinar matahari sebesar satu Minimal Erythemal Dose (MED) pada orang dewasa dapat meningkatkan konsentrasi vitamin D setara dengan suplementasi 10.000 – 25.000 IU. Absorpsi sinar matahari ke dalam tubuh manusia dipengaruhi oleh warna kulit, penggunaan bahan pakaian dan tabir surya, dan luas pajanan. Pemberian vitamin D dosis tinggi sebanyak 10.000 IU/hari selama beberapa minggu dilanjutkan 5000 IU/hari bermanfaat untuk mencegah COVID-19, walaupun hasilnya masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Selain itu vitamin D akan meningkatkan sekresi hidrogen peroksida pada sel monosit. Tujuan : Artikel ini akan membahas tentang metabolisme vitamin D, peran sinar matahari dalam mengaktifkan vitamin D di dalam tubuh, dan peran vitamin D dalam berbagai penyakit, khususnya mekanisme imunitas untuk COVID-19.ĭiskusi : Vitamin D meningkatkan kekebalan alami seluler terutama dengan cara menginduksi peptida antimikroba, yang meliputi cathelicidin, LL-37, 1,25-dihdroxyvitamin D dan defensins. Hal ini menyebabkan fenomena baru pada masyarakat yaitu kebiasaan berjemur. Beberapa penelitian menghubungkan kadar vitamin D yang rendah dengan morbiditas dan mortalitas COVID-19. Kadar vitamin D yang adekuat dalam tubuh merupakan proteksi terhadap berbagai penyakit seperti penyakit degeneratif, kanker dan juga infeksi saluran napas. Latar Belakang : Paparan sinar matahari pada kulit merupakan cara terbaik untuk sintesis vitamin D.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |